Selainitu seni ukir batu nisan dengan seni tulisan khat yang dihias indah dengan bunga kerawang, seni lukisan yang dihasilkan daripada manifistasi alam. Warisan kesenian budaya Melayu ini juga

Kemungkinan berkembangnya seni dan budaya dipengaruhi oleh 1 faktor internal, yaitu kreativitas manusia yang tumbuh dari dalam dirinya yang melahirkan ide-ide baru yang original. Berdasarkan kesadaran terhadap dirinya dan karena pengalaman hidupnya , maka manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru secara berkelanjutan untuk kepentingan hidupnya; 2 faktor eksternal, yaitu faktor lingkungan hidup yang meliputi lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya. Tantangan alam yang terlalu kuat, misalnya daerah yang sangat kering seperti di daerah gurun pasir, atau daerah yang sangat dingin seperti daerah kutub, menjadikan manusia tak terangsang untuk mecipta seni. Berbeda dengan orang-orang di daerah tropis dan sub tropis yang alamnya subur , apabila kebutuhan primer mereka sudah terpenuhi maka mereka ingin mendapatkan kesenangan dan rasa bahagia dari pengalaman estetik. Perkembangan kesenian biasanya didukung oleh kehidupan yang makmur sebab bagi orang-orang yang telah tercukupi kebutuhan biolgisnya, mereka pasti mempunyai dorongan untuk menikmati hasil seni. Faktor sosial dan budayalah yang biasanya berpengaruh besar terhadap perkembangan seni dan budaya. Komunikasi sosial, baik komunikasi antarkelompok masyarakat maupun antarbangsa menjadikan perkembangan seni dan budaya lebih efesien. Sejarah menunjukkan bahwa kedatangan Ras Palae Mongoloid secara bergelombang dengan membawa peradaban yang lebih tinggi itu mengembangkan seni dan budaya kelompok-kelompok masyarakat yang ada di Indonesia. Orang-orang Mongoloid memperkenalkan bentuk masyarakat dusun dengan seorang kepada dusun. Mereka membuat pondok- pondok dengan bahan kayu untuk tempat tinggal. Mereka membuat bentuk-bentuk bangunan pokok, kemudian dikembangkan menurut kebutuhan dan diserasikan dengan lingkungan alamnya. Dinding pondok dihiasi dengan corak dekoratif yang indah. Motif hias yang mereka pilih berdasarkan lingkungan alam sekitar, yaitu flora dan fauna, serta motif-motif geometrik berdasarkan kreativitas mereka. Pada zaman Neolithikum penduduk melayu purba mengenal logam, kemudian mengambil alih kebudayaan Tiongkok yang disebut kebudayaan Dongson. Mereka membuat barang-barang seni dari bahan perunggu seperti kapak sepatu, yaitu alat untuk bertani atau sebagai pusaka, cincin untuk perhiasan busana, mata uang untuk kepentingan upacara keagamaan. Masuknya agama Hindu pada abad ke IV mempengaruhi peradaban bangsa Indonesia. Akulturasi antara kebudayaan asli dengan kebudayaan Hindu mempercepat laju perkembangan seni dan budaya Indonesia. Deras arus informasi dan cepatnya komunikasi antarbudaya mengakibatkan revolusi kebudayaan. Menurut Tolstoy, seni adalah kegiatan manusia yang dilakukan secara sadar dengan perantaraan tanda-tanda lahiriah tertentu untuk menyampaikan perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain sehingga mereka kejangkitan perasaan ini dan juga mengalaminya. Dengan kata lain seni sebagai komunikasi dari pencipta kepada orang lain. Temuan baru di bidang teknologi komunikasi yang canggih dengan media elektronika serta satelit memberikan kemudahan dan percepatan penyebaran karya seni dan budaya baru dari suatu tempat ke seluruh pelosok dunia dan menjadikan transformasi budaya yang sangat pesat, sehingga mempertinggi dan memperbaiki derajat kemanusiaan. Terjadinya tranformasi itu karena adanya pengaruh dari budaya yang kuat terhadap budaya yang lemah. Pengaruh itu dapat menguntungkan, namun ada yang merugikan apabila budaya yang kuat itu tidak sesuai dengan jatidiri yang dipengaruhi. Oleh karena itu dalam menerima pengaruh budaya asing sebagai usaha memajukan dan mengembangkan budaya sendiri kita harus memperkokoh jatidiri yang berpedoman pada Pancasila. Nilai-nilai Pancasila harus menjadi arah untuk memajukan budaya bangsa. Adapun wujud kebudayaan yang menyiratkan nilai-nilai Pancasila tidak lain adalah kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan daerah tradisi di seluruh Indonesia. Khususnya dalam bidang kesenian nilai-nilai Pancasila sebagai jatidiri bangsa tersirat di dalam kesenian daerah atau kesenian tradisional. Dengan demikian pengembangan kesenian Indonesia harus mengakar pada kesenian tradisional yang hidup di daerah-daerah. Artikel ini membahas tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebudayaan. Semoga bermanfaat bagi kita semua, aamiin. Kebudayaan adalah hasil ciptaan manusia yang hidup dalam masyarakat. Dari hidup bermasyarakat itulah maka timbullah kebudayaan. Hanya saja sebab manusia yang hidup bermasyarakat itu terpencar-pencar di segala penjuru dunia, maka kebudayaan yang ditimbulkan jugamacam -macam pula. Misalnya; semua bangsa menginginkan pakaian, rumah dan makanan. Tetapi pakaian, rumah dan makanan yang diinginkannya itu bagaimana bentuknya, masing-masing bangsa berbeda-beda. Contoh; pakaian nasional bangsa Eropa berbeda dengan pakaian bangsa Arab, dan berbeda pula dengan bentuk pakaian bangsa Indonesia. Begitu pula bentuk rumah dan jenis makanan. Apakah yang mempengaruhi perbedaan itu? atau dengan kata lain faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pembentukan kebudayaan itu? Jelas ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu Faktor-faktor yang mendorong Kontak dengan kebudayaan lain Sistem pendidikan yang maju Sikap menghargai hasil karya orang lain dan harapan untuk maju Toleransi pada perbuatan menyimpang Sistem lapisan masyarakat yang terbuka Penduduk yang heterogen Ketidakpuasan masyarakat pada bidang-bidang kehidupan tertentu Orientasi ke depan Nilai meningkatkan taraf hidup Faktor-faktor yang menghambat Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat Sikap masyarakat yang tradisional Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat vested Interest Rasa takut terjadinya kegoyahan dalam integrasi kebudayaan Prasangka pada hal baru Hambatan ideologis Kebiasaan Sikap pasrah PENGARUH BANGSA TIMUR TERHADAP BUDAYA INDONESIA Manusia mendiami wilayah yang berbeda, berada di lingkungan yang berbeda juga. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu Barat, Timur Tengah, dan di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang – orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya pada lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada biasanya adalah kepribadian yang mempunyai sifat toleransi tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesiatermasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Bercerita mengenai kepribadian bangsa timur, saya jadi teringat oleh Indonesia. Indonesia mempunyai beragam budaya, suku dan adat istiadat. Indonesia termasuk dalam bagian negara-negara yang ada dalam posisi benua asia mempunyai adat yang disebut adat ketimuran. Indonesia yang tergabung dari berbagai suku dan terkenal dengan keramahtamahan masyarakatnya dan tingginya rasa saling menghormati antar sesama. Indonesia sangat berbeda dengan negara-negara barat, sebab pandangan hidup dan kebiasaan masyarakatnya yang berbeda. Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesiayang mempunyai adat ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia. Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin sebab orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri. Kita tidak bisa selalu mengatakan budaya timur itu lebih baik daripada budaya barat , menurut saya situasi dan kondisi berperan sangat penting untuk menentukan berdasar budaya mana orang wajib menyelesaikan suatu masalah. Kita dituntut untuk mempunyai beberapa pertimbangan yang bersifat menyeluruh, pada budaya timurlah kita mempunyai kelebihannya. Di zaman yang sudah mulai modern ini kebudayaan bangsa kita yaitu bangsa timur sudah mulai tergeser atau tercampur dengan kebudayaan bangsa barat yang cenderung gampang sekali memikat penduduk indonesia khususnya generasi muda di jaman sekarang. ORIENTASI NILAI BUDAYA Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variations in Value Orientation sistem nilai udaya secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia,yaitu Hakekat Hidup Manusia hakekat, Hidup setiap kebudayaan berbeda secara exstern. Seperti bcrusaha memadamkan hidup,menganggap kelakuan hidup tertentu sebagai suatu hal baik. Hakekat karya Manusia, Kebudayaan hakekatnya berbeda-beda ada yang memiliki tujuan u-ntuk hidup,dan lain sebagainya. Hakekat waktu Manusia, Hakekat waktu setiap budaya berbeda,ada yang mementingkan orientasi masa lampau dan mementingkan orientasi masa kini. Hakekat Alam Manusia, Manusia mempunyai anggapan yang berbeda, ada yang beranggapan kebudayaan wajib mengeksploitasi alam dan ada pula yang beranggap manusia wajib harmonis dengan alam. Hakekat Hubungan Manusia, Mementingkan hubungan antar sesamanya dan orientasi pada tokoh, yang berpandangan individualis ditinggalkan saja. PERUBAHAN KEBUDAYAAN Faktor – faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya sesuatu unsur kebudayaan baru atau asing dalam suatu masyarakat yang biasanya cukup berperan adalah Terbiasanya masyarakat itu mempunyai hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat itu, yang mempunyai kebudayaan yang berbeda. Sebuah masyarakat yang terbuka untuk hubungan-hubungan dengan orang yang beraneka ragam kebudayaannya, cenderung menghasilkan warga masyarakat yang bersikap terbuka pada unsur-unsur kebudayaan asing. Sikap mudah menerima kebudayaan asing lebih-lebih lagi nampak menonjol kalau masyarakat itu menekankan pada ide bahwa kemajuan dapat dicapai dengan adanya sesuatu yang baru, yaitu baik yang datang dan berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, atau yang berasal dari kebudayaan yang datang dari luar. Kalau pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam kebudayaan itu ditentukan oleh nilai-nilai yang berasal pada ajaran agama; dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada dalam masyarakat itu; maka penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang baru atau asing selalu mengalami kelambatan sebab harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan pada ajaran agama yang berlaku. Dengan demikian, suatu unsur kebudayaan baru akan dapat diterima jika unsur kebudayaan yang baru itu tidak bertentangan dengan ajaran agama yang berlaku, dan karenanya tak akan merusak pranata-pranata yang sudah ada. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan baru. Suatu struktur sosial yang didasarkan atas sistem otoriter akan sukar untuk dapat menerima suatu unsur kebudayaan baru, kecuali kalau unsur kebudayaan baru tadi secara langsung atau tidak langsung dirasakan oleh rezim yang berkuasa sebagai sesuatu yang menguntungkan mereka. Suatu unsur kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima oleh suatu masyarakat kalau sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan untuk diterimanya unsur kebudayaan yang baru itu. Di pedesaan di pulau Jawa, adanya sepeda sebagai perangkat pengangkut dapat menjadi landasan memudahkan di terimanya sepeda motor di daerah pedesaan di Jawa; dan memang dalam kenyataan demikian. Sebuah unsur baru yang mempunyai skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kebenarannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan sesuatu unsur kebudayaan yang mempunyai skala luas dan yang sukar secara konkrit dibuktikan kegunaannya. Contohnya adalah diterimanya radio transistor dengan mudah oleh warga masyarakat Indonesia, dan bahkan dari golongan berpenghasilan rendah adalah benda yang biasa dipunyai. Dari beberapa pokok pembicaraan yang dikemukakan di atas berkenaan dengan penerimaan unsur-unsur baru, dapat dikatakan bahwa inovasi bisa terdapat karena inovasi itu bertentangan dengan pola-pola kebudayaan yang sudah ada; kalau inovasi itu akan mengakibatkan perubahan pola-pola kebudayaan dan struktur sosial yang sudah ada dan menggantikannya dengan yang baru; kalau inovasi itu bersifat mendasar berkenaan dengan pandangan hidup atau nilai yang ada dalam masyarakat bersangkutan misalnya “free lover” untuk masyarakat Indonesia akan dimengenai kalau wajib diterima sebagai suatu cara hidup; disamping itu bila inovasi itu dianggap terlalu mahal biayanya juga akan terhambat dalam penciptaannya atau dalam penyebaran atau difusinya, terkecuali kalau oleh kelompok yang digolongkan sebagai “vested interests” inovasi itu dianggap menguntungkan maka inovasi akan diterima. Penerimaan atas unsur baru atau inovasi dapat mengakibatkan terwujudnya berbagai kekacauan sosial yang adalah perwujudan- perwujudan dari proses perubahan sosial, sebelum inovasi itu diterima dengan mantap dan menjadi baku dalam tata kehidupan sosial yang berlaku dalam masyarakat. Kekacauan sosial itu biasanya dinamakan sebagai disorganisasi sosial social disorganization. Dalam keadaan kekacauan sosial ini, aturan-aturan atau norma-norma lama sudah tidak berlaku lagi atau sebagian-sebagian masih berlaku sedangkan aturan-aturan atau norma-norma lama itu dalam mengatur kehidupan sosial warga masyarakat. Sehingga dalam tahap ini terdapat semacam kebingungan atau kekacauan dalam berbagai bidang kehidupan sosial. Bila unsur-unsur baru telah mantap diterima dan norma-norma atau aturan-aturan baru telah mantap menjadi pegangan dalam berbagai kegiatan sosial, maka dapatlah dikatakan bahwa masyarakat itu telah mencapai tingkat tertib sosial lagi. Tidak selamanya suatu penerimaan inovasi menimbulkan kekacauan sosial. Kekacauan sosial terwujud bila inovasi itu menyebabkan adanya perubahan-perubahan yang mendasar pada pranata-pranata yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan. SEBAB-SEBAB PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi sebab adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat. a . Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat Sebab Intern Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat sebab intern Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru discovery ataupun penemuan baru yang bersifat melengkapkan dari bentuk penemuan lama invention. Munculnya berbagai bentuk pertentangan conflict dalam masyarakat. Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia Oktober 1917 yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi itu menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga. b . Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat Sebab Ekstern Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi sebab adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat sebab ekstern. Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat. Adanya pengaruh musibah alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat itu mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka wajib menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru itu. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya. Adanya peperangan, baik perang saudara atau perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, sebab pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah. Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru itu. Sumber

Berikutini faktor-faktor geografis yang mempengaruhi keragaman budaya di Indonesia. Budaya merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari. Wujud kebudayaan dapat dikenali berdasarkan unsur-unsurnya, seperti bahasa, sistem organisasi, sistem religi, pengetahuan, kesenian, dan mata
Lukisan Abstrak, image pixabay Karya seni yang berasal dari kebudayaan telah ada sejak zaman prasejarah. Hal tersebut telah di buktikan dengan di temukannya guratan - guratan yang terdapat pada dinding gua - gua yang menggunakan warna sosok manusia purba pada masa lalu. Satu hal yang menjadi pembeda antara karya seni manusia purba di masa lalu dengan manusia modern sekarang ini adalah pada tujuan penciptaannya. Manusia purba di masa lalu membuat sebuah karya seni sebagai penanda dari sebuah kebudayaan pada masanya, sementara manusia modern seperti sekarang ini lebih untuk kepuasan pribadinya dan menggambarkan kondisi lingkungan di sekitarnya. Dalam perkembangannya, sebuah seni telah mengalami banyak pergeseran. Dengan kata lain fungsi seni sebagai sebuah media ekspresi. Maka karena sifatnya yang bebas, sebuah seni akhirnya menjadi individualistis. Latar Belakang Lahirnya Kesenian Beberapa hal yang menjadi latar belakang dari lahirnya sebuah kesenian antara lain sebagai berikut 1. Warisan Budaya Warisan budaya mampu membentuk watak serta karakter seseorang berdasarkan kepada hubungan manusia itu dengan lingkungan di sekitarnya. 2. Kekuatan Sejarah Merupakan sebuah kejadian - kejadian dan gejala - gejala sosial yang sedang berlangsung yang mempengaruhi seorang seniman. 3. Pengaruh Budaya Asing Budaya yang berasal dari luar negeri yang membawa pengetahuan baru tentang karya seni sehingga membuat persatuan dan proses asimilasi dari karya seni itu sendiri. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Seni Budaya Di Indonesia 1. Warisan Budaya Warisan budaya bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan bahasa sehingga membentuk sebuah watak dan karakter seniman bangsa Indonesia yang sangat beragam. 2. Kekuatan Sejarah Banyaknya kerajaan - kerajaan di Indonesia pada masa lampau juga telah mendorong berkembangnya seni dan budaya di Indonesia. Kerajaan - kerajaan tersebut pada masa kejayaannya tentu mempunyai kebudayaannya masing - masing. 3. Pengaruh Budaya Asing Asimilasi kebudayaan di antara sesama suku yang ada di Indonesia, serta kebudayaan asing seperti kebudayaan Hindu dan Budha, Kebudayaan Islam, Kebudayaan Tionghoa, kebudayaan barat telah membantu perkembangan seni budaya di Indonesia. Contoh nyata dari proses asimilasi antar budaya di Indonesia adalah pada budaya dan kesenian wayang kulit di Jawa Tengah. Wayang Kulit yang kita kenal sekarang ini pada mulanya merupakan budaya masyarakat yang beragama Hindu. Namun kemudian ketika ktika agama Islam mulai masuk Ke Indonesia maka kemudian kebudayaan islam mempengaruhi kesenian wayang kulit tersebut. Hal tersebut terjadi ketika penyebar agama Islam di tanah Jawa yang di kenal dengan nama Walisongo, menjadikan wayang kulit sebagai salah satu media dakwah dengan merubah beberapa alur cerita maupun tokoh - tokohnya sesuai dengan nilai - nilai agama Islam. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Seni Dan Budaya 1. Faktor Internal Faktor internal adalah kreativitas manusia yang tumbuh dari dalam dirinya sendiri yang kemudian melahirkan ide - ide dan gagsan baru yang original dan unik. 2. Faktor Eksternal Faktor Eksternal adalah faktor lingkungan hidup yang meliputi lingkungaan alam dan lingkungan sosial budaya. Tantangan alam yang teralampau kuat , misalnya di daerah gurun pasir, atau daerah yang sangt dingin seperti di daerah kutub utara, menjadikan manusia tidak tertarik dan terangsang untuk membuat sebuah karya seni. Demikianlah artikel tentang Perkembangan Seni Dan Budaya Di Indonesia, semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan Anda.
Menurutpemikiran Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, sebagai dasar bagi babakan masa (periodisasi) adalah derajat integrasi yang tercapai di Indonesia pada masa lampau. Menurut pemikirannya, faktor ekonomi sangat memengaruhi perkembangan sosial, politik, dan kultur di Indonesia. Faktor ekonomi memengaruhi kontak Indonesia dengan luar negeri yang
- Budaya merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari. Wujud kebudayaan dapat dikenali berdasarkan unsur-unsurnya, seperti bahasa, sistem organisasi, sistem religi, pengetahuan, kesenian, dan mata pencaharian manusia. Kebudayaan turut menjadi pedoman laku hidup keseharian suatu masyarakat. Kebudayaan manusia di suatu tempat lazimnya berbeda dari tempat lainnya. Hal tersebut, misalnya, dapat dilihat di wilayah Indonesia yang memiliki banyak sekali perbedaan, mulai dari bahasa sampai mata pencaharian, dari Sabang sampai Merauke. Beragam kebudayaan itu eksis dan terbentuk dari beberapa aspek yang mempengaruhinya. Perbedaan budaya antara satu wilayah dengan wilayah yang lain dipengaruhi faktor-faktor yang terdapat pada wilayah tersebut. Di antara faktor-faktor itu adalah faktor geografis yang berkaitan dengan kondisi alam, serta mempunyai keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kehidupan juga Tahapan Sistem Informasi Geografis Masukan, Olah Data dan Keluaran Kondisi Geografis Indonesia Nilai Positif Cegah Importasi Omicron Faktor Geografis Penyebab Keragaman Budaya di Indonesia Faktor-faktor geografis mempunyai andil dalam membentuk keragaman budaya pada suatu masyarakat. Sebagaimana dikutip dari buku Tradisi Sekura Cakak Buah Masyarakat Adat Saibatin Dalam Kaca Mata Geografi 2021, terdapat delapan faktor yang mempengaruhi kebudayan manusia, terdiri atas faktor lokasi, jenis iklim, relief permukaan bumi, tipe tanah, jenis flora dan fauna, kondisi air, sumber mineral, dan kontak dengan mengenai faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut 1. LokasiLokasi merupakan letak atau titik spesifik suatu tempat dalam suatu wilayah. Dengan demikian, ada unsur relasi keruangan, seperti posisi dan jarak suatu tempat dengan tempat lainnya. Sebagai misal, Indonesia adalah negara yang terletak di antara dua benua dan dua samudera. Dengan berada di lokasi tersebut, Indonesia memiliki keuntungan lalu lintas perniagaan yang melewati jalur maritim. Pada akhirnya, kesadaran akan kondisi ini mendorong daya cipta, rasa, dan karsa masyarakat di wilayah tersebut untuk memanfaatkannya. 2. Jenis iklimJenis iklim dipengaruhi letak suatu wilayah, yang juga akan menentukan pola perilaku masyarakat. Sebagai misal, iklim daerah pegunungan dan pesisir memiliki karakteristiknya masing-masing. Pada perilaku sehari-hari, iklim akan mempengaruhi cara berpakaian masyarakat. Contohnya, orang-orang yang tinggal di daerah iklim dingin pegunungan cenderung berpakaian tebal, sementara masyarakat yang tinggal di daerah pesisir cenderung berpakaian tipis. 3. Bentuk ReliefBentuk relief mempengaruhi kebudayaan masyarakat, misalnya dalam hal mobilitas masyarakat. Orang-orang yang tinggal di daerah relief perbukitan cenderung memilih berjalan kaki ketika berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Sementara itu, masyarakat yang tinggal di daerah dekat sungai cenderung menggunakan perahu sebagai moda transportasi mereka. 4. Tipe TanahTipe tanah menentukan kesuburan tanah di suatu wilayah. Tanah berkapur di bentang lahan karst cenderung membentuk daerah yang kurang produktif untuk pertanian. Di sisi lain, tanah berkapur lahan karst menyajikan bentang alam yang eksotis sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Berbeda pula bagi masyarakat yang hidup di kaki gunung dengan tipe tanah subur untuk pertanian. Kondisi ini membangun pola perilaku dan sistem mata pencaharian yang berbeda. Akibatnya terjadi keragaman regional antardaerah di Indonesia. 5. Jenis Flora dan FaunaPemanfaatan beragam flora dan fauna bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia. Lebih lanjut lagi, keragaman pangan flora dan fauna juga akan mempengaruhi nutrisi masyarakat. Sebagai misal, masyarakat Maluku kerap memanfaatkan kekayaan lautan dan tanaman sagunya. Sementara itu, masyarakat Jawa dengan ketela dan ikan wadernya. 6. Kondisi AirFaktor ini menentukan dapat tidaknya suatu wilayah dihuni dengan layak sehingga menjadi faktor krusial bagi lahirnya peradaban manusia. 7. Sumber-sumber MineralSumber mineral merupakan potensi alam dari bahan galian yang ada dalam perut bumi. Pemanfaatannya dilakukan melalui proses pertambangan eksploitasi. Kondisi geografis Indonesia mendukung kekayaan bahan mineral yang tersebar di daratan atau dasar laut. Persebaran jumlah dan jenis sumber daya mineral Indonesia tidak merata, tergantung kondisi batuan induk di setiap daerah. 8. Kontak dengan LautanKontak dengan lautan sangat penting bagi peradaban manusia. Orang-orang yang tinggal di daerah pesisir biasanya lebih sering berinteraksi dengan budaya wilayah-wilayah lain. Pertemuan dengan kebudayaan luar mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragam jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Faktor-faktor geografis di atas turut membentuk kebudayaan masyarakat di berbagai wilayah. Namun, tidak bisa dimungkiri faktor geografis bukan sebagai faktor tunggal. Ada beberapa pandangan lain tentang pengaruh geografis terhadap kebudayaan masyarakat, di antaranya pandangan determinisme lingkungan dan posibilisme. Pertama, determinisme lingkungan menyatakan bahwa lingkungan secara mekanis menentukan terbentuknya suatu budaya. Dalam pandangan ini, diyakini bahwa lingkungan dan kehidupan di dalamnya tetap ada dan tidak berubah. Berdasarkan hal itu, lingkungan menjadi faktor tunggal yang menentukan suatu kebudayaan. Kedua, pandangan determinisme berbeda dengan pandangan posibilisme. Menurut pandangan posibilisme, kondisi lingkungan alam bukan faktor dominan yang menentukan kebudayaan, melainkan faktor pengendali yang memberikan kemungkinan atau peluang yang memengaruhi kebudayaan manusia. Lingkungan alam hanya memberikan kemungkinan tertentu atas lahirnya suatu kebudayaan. Kedua pandangan ini menunjukkan bahwa faktor geografis berpengaruh terhadap keragaman budaya. Selain letak geografis, faktor lain yang mempengaruhi keragaman budaya masyarakat Indonesia adalah masuknya berbagai kebudayaan dunia ke dalam kebudayaan-kebudayaan suku bangsa yang sudah ada. Bagi Indonesia, pengaruh budaya luar budaya asing sudah terjadi sejak zaman dahulu. Keanekaragaman budaya di Indonesia juga diperkaya dengan kehadiran pendukung kebudayaan dari bangsa-bangsa lain sejak berabad-abad yang lalu, mulai dari penjajahan, hubungan perdagangan, penyebaran agama, dan juga Rangkuman Materi Geografi Wilayah dan Pembangunan Model Pengembangan Wilayah di Negara Berkembang dalam Geografi - Pendidikan Kontributor Auvry AbeyasaPenulis Auvry AbeyasaEditor Abdul Hadi Malaysiaadalah sebuah negara yang mempunyai pelbagai jenis kaum com|MAMUJU-Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengapresiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNP Pemindahan rakyat Cina ke Malaysia adalah kerana desakan pada zaman Dinasti Manchu ( 1644 - 1911 ) kerana Manchu merupakan kerajaan asing dan menimbulkan perasaan tidak puas hati di lingkunganalam dan budaya dalam mengembangkan pariwisata karakter iklim perlu diketahui oleh faktor geografi lainnya yang digunakan sebagai alternatif bagi perkembangan wilayah di daerah sekitar objek wisata, sehingga dapat Dari tabel 1.1 dapat di jelaskan bahwa kunjungan wisatawan Mancanegara dan
Dampakpositif pariwisata bagi masyarakat ini terjadi karena ada banyak lapangan kerja yang terbuka dan membuka peluang bagi masyarakat untuk berwirausaha, hingga secara bertahap membuat pendapatan nasional turut ikut terangkat. Contohnya saja, dengan berdagang, dan juga dengan membuat penginapan maka akan mampu mengurangi pengangguran. Melalui
BacaJuga: Westernisasi - Pengertian, Ciri, Dampak, dan Contohnya. Nilai-nilai budaya dan budaya tidak dapat dipisahkan dari beberapa hal penting dalam bentuk simbol-simbol dalam masyarakat, seperti slogan yang biasa digunakan masyarakat, sikap atau perilaku yang tumbuh karena simbol dan kepercayaan masyarakat terhadap masyarakat. budayabudaya tersebut berbeda-beda dan unik? Apakah pola-pola universal yang men-dasari keanekaragaman budaya? Bagaimana caranya deskripsi kultural di mungkinkan? Budaya Sebagai Sistem Adaptif Satu perkembangan penting dalam teori kul-tural berasal dari aliran yang meninjau ke-budayaan dari sudut pandangan evolusio-nari. oXfrHy.
  • 0sj2wyt0rr.pages.dev/321
  • 0sj2wyt0rr.pages.dev/411
  • 0sj2wyt0rr.pages.dev/474
  • 0sj2wyt0rr.pages.dev/371
  • 0sj2wyt0rr.pages.dev/333
  • 0sj2wyt0rr.pages.dev/131
  • 0sj2wyt0rr.pages.dev/145
  • 0sj2wyt0rr.pages.dev/269
  • jelaskan pengaruh faktor lingkungan alam bagi perkembangan seni budaya nusantara